Kilas Diksi Ayat Al-Qur'an Tentang "Memakan" Riba

Salah satu ayat agung yang mengandung pesan mendalam terkait peringatan Allah 'Azza wa Jalla atas bahaya riba adalah ayat ini:

Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’ŁƒŁŁ„ŁŁˆŁ†ŁŽ الرِّبا لا ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ…ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ…Ł Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠ ŁŠŁŽŲŖŁŽŲ®ŁŽŲØŁŽŁ‘Ų·ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ų“ŁŽŁ‘ŁŠŁ’Ų·ŁŽŲ§Ł†Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ³ŁŁ‘ Ų°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ ŲØŁŲ£ŁŽŁ†ŁŽŁ‘Ł‡ŁŁ…Ł’ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŁˆŲ§ Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘Ł…ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁŠŁ’Ų¹Ł Ł…ŁŲ«Ł’Ł„Ł الرِّبا ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ­ŁŽŁ„ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁŠŁ’Ų¹ŁŽ ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲ±ŁŽŁ‘Ł…ŁŽ الرِّبا ŁŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų¬ŁŽŲ§Ų”ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŽŁˆŁ’Ų¹ŁŲøŁŽŲ©ŁŒ مِنْ Ų±ŁŽŲØŁŁ‘Ł‡Ł ŁŁŽŲ§Ł†Ł’ŲŖŁŽŁ‡ŁŽŁ‰ ŁŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŽŲ§ Ų³ŁŽŁ„ŁŽŁŁŽ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŁ‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§ŲÆŁŽ ŁŁŽŲ£ŁŁˆŁ„ŁŽŲ¦ŁŁƒŁŽ Ų£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘Ų§Ų±Ł Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁŁŁŠŁ‡ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŲ§Ł„ŁŲÆŁŁˆŁ†ŁŽ
ā€œOrang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat): ā€œSesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,ā€ padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabb-nya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.ā€  (QS al-Baqarah [2]: 275)

Dalam ayat yang agung ini, Allah 'Azza wa Jalla memilih *diksi "ŁŠŁŽŲ£Ł’ŁƒŁŁ„ŁŁˆŁ†ŁŽ الرِّبا" untuk menunjukkan makna "memanfaatkan" harta riba.*

Diksi ini, bukan sekedar diksi tanpa pesan mendalam. Secara umum, menjelaskan ayat ini, Syaikhuna al-ā€˜Alim Atha’ bin Khalil Abu al-Rasytah menjelaskan dalam kitab tafsirnya, al-Taysir fi Ushul al-Tafsir:

ŲØŲ¹ŲÆ أن ŲØŁŠŁ† الله سبحانه Ų£Ų¬Ų± Ų§Ł„Ł…Ł†ŁŁ‚ŁŠŁ† حلالاً Ų·ŁŠŲØŁ‹Ų§ في Ų³ŲØŁŠŁ„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŲŒ ŲØŁŠŁ† في هذه Ų§Ł„Ų¢ŁŠŲ§ŲŖ Ł…ŲµŁŠŲ± Ų£Ł„Ų¦Łƒ Ų§Ł„Ł…Ł†ŁŁ‚ŁŠŁ† حرامًا ŁˆŲ¹ŲµŁŠŲ§Ł†Ł‹Ų§ لله سبحانه و Ł„Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله ŲµŁ„ŁˆŲ§ŲŖ الله ŁˆŲ³Ł„Ų§Ł…Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡. وذكر الله سبحانه في هذه Ų§Ł„Ų¢ŁŠŲ§ŲŖ (الربا) ŁˆŲØŁŠŁ† Ų¹ŲøŁ… Ų¬Ų±ŁŠŁ…ŲŖŁ‡ وسوؔ ŲµŁ†ŁŠŲ¹ أهله ŁˆŲ§Ł„Ų¹Ł‚Ų§ŲØ Ų§Ł„Ų“ŲÆŁŠŲÆ ŁˆŲ§Ł„Ų¹Ų°Ų§ŲØ Ų§Ł„Ų£Ł„ŁŠŁ… على هذه Ų§Ł„Ų“Ł†ŁŠŲ¹Ų© ŁˆŲ§Ł„Ł…Ł†ŁƒŲ± Ų§Ł„Ų¹ŲøŁŠŁ…
ā€œSetelah Allah SWT menjelaskan balasan pahala bagi orang-orang yang mengeluarkan harta yang halal dan baik di jalan Allah. Dijelaskan dalam ayat-ayat ini (ayat-ayat tentang riba), apa yang dialami orang-orang yang mengeluarkan harta secara terlarang dan bermaksiat kepada Allah SWT dan kepada Rasulullaah SAW. Dan Allah SWT menyebutkan dalam ayat-ayat ini (tentang riba), Allah SWT pun menjelaskan besarnya kejahatan dan betapa buruknya perbuatan pelakunya, disamping (menjelaskan) hukuman yang sangat keras dan adzab yang sangat pedih atas kejahatan dan kemungkaran yang besar ini.ā€ (ā€˜Atha’ bin Khalil Abu al-Rasytah, Al-TaysĆ®r fĆ® UshĆ»l al-TafsĆ®r (SĆ»rah al-Baqarah), Beirut: Dar al-Ummah, 1427 H, cet. II)

Menariknya, kalimat *ya'kuluna al-riba,* dijelaskan Imam al-Alusi dalam kitab Ruh al-Ma’ani fi Tafsir al-Qur’an al-ā€˜Azhim wa al-Sab’u al-Matsani:

{ Ų§Ł„Ų°ŁŠŁ† ŁŠŁŽŲ£Ł’ŁƒŁŁ„ŁŁˆŁ†ŁŽ الربا } أي ŁŠŲ£Ų®Ų°ŁˆŁ†Ł‡ ŁŁŠŲ¹Ł… Ų³Ų§Ų¦Ų± Ų£Ł†ŁˆŲ§Ų¹ الانتفاع ŁˆŲ§Ł„ŲŖŲ¹ŲØŁŠŲ± عنه ŲØŲ§Ł„Ų£ŁƒŁ„ لأنه Ł…Ų¹ŲøŁ… Ł…Ų§ قصد به
"(Orang-orang yang memakan harta riba) yakni orang-orang yang mengambil harta riba, (frasa) ini mencakup segala bentuk pemanfaatan (terhadap harta riba), dan penggunaan ungkapan *ā€œmakanā€* karena ungkapan ini merupakan hal yang paling banyak jadi tujuan orang."

Sedangkan Imam al-Baghawi menjelaskan dalam tafsirnya, Ma’alim al-Tanzil :

 Ł‚ŁˆŁ„Ł‡ تعالى: { Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’ŁƒŁŁ„ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ų±ŁŁ‘ŲØŁŽŲ§ } أي ŁŠŲ¹Ų§Ł…Ł„ŁˆŁ† ŲØŁ‡ŲŒ ŁˆŲ„Ł†Ł…Ų§ Ų®Ųµ Ų§Ł„Ų£ŁƒŁ„ لأنه Ł…Ų¹ŲøŁ… Ų§Ł„Ł…Ł‚ŲµŁˆŲÆ من المال { لا ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ…ŁŁˆŁ†ŁŽ } ŁŠŲ¹Ł†ŁŠ ŁŠŁˆŁ… Ų§Ł„Ł‚ŁŠŲ§Ł…Ų© من Ł‚ŲØŁˆŲ±Ł‡Ł… { ؄ِلا ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ…Ł Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠ ŁŠŁŽŲŖŁŽŲ®ŁŽŲØŁŽŁ‘Ų·ŁŁ‡Ł } أي ŁŠŲµŲ±Ų¹Ł‡ { Ų§Ł„Ų“ŁŽŁ‘ŁŠŁ’Ų·ŁŽŲ§Ł† }
"Firman Allah SWT: (Orang-orang yang memakan harta riba) yakni orang-orang yang bermu’amalah secara ribawi, dan penggunaan istilah khusus ā€œmakanā€ karena ia paling sering dijadikan sebagai maksud pemanfaatan harta, (mereka tidak bisa berdiri) yakni pada hari kiamat dari kubur mereka (kecuali seperti berdirinya orang-orang yang kerasukan) yakni kesurupan (syaithan)."

https://t.me/masjidumb

Comments

Popular Posts